I
Kalimah akhir itu
Terucap di bibirmu
Menggocang seluruh sukmaku
Lemah luruh ragaku
Gelita semua cahaya
Terpadam sudah duniaku
II
Apa perlu ku lakukan
Hilang arah dan tujuan
Meraba dalam kegelapan
Berat hati melepaskan
Setelah aku mencurahkan
Selaut kasih dan sayang
Remuk redam larat malam
Musnah ilham gemala rindu
Remuk redam sarat hiba
Masygul rasa di dedaun sengsara
III
Ku imbas kembali
Saat cinta terpatri
Mega indah menjadi saksi
Tak pernah ku menduga
Berakhir semuanya
Nyatalah kau berpura
Tuesday, November 28, 2006
Thursday, November 09, 2006
Diam Makrifat
I
Diam bukan isyarat setuju
Bisu bukan tanda ku tak tahu
Saja ku biarkan kau melulu
Putih dituduh kelabu
II
Dalam diam mengasah kurambi
Dalam bisu mencari azimat
Kelak bila sampai satu masa
Aku bongkarkan segala
Sila bukalah langkanhmu itu
Atur saja permainanmu
Ayuhlah kita beradu akal
Sedikit pun tidak ku gentar
Bulan bintang juga bisu
Namun terang seluruh alam
Ingin aku khabarkan semua
Diam itu diam makrifat
Diam bukan isyarat setuju
Bisu bukan tanda ku tak tahu
Saja ku biarkan kau melulu
Putih dituduh kelabu
II
Dalam diam mengasah kurambi
Dalam bisu mencari azimat
Kelak bila sampai satu masa
Aku bongkarkan segala
Sila bukalah langkanhmu itu
Atur saja permainanmu
Ayuhlah kita beradu akal
Sedikit pun tidak ku gentar
Bulan bintang juga bisu
Namun terang seluruh alam
Ingin aku khabarkan semua
Diam itu diam makrifat
Wednesday, November 01, 2006
Persoalan Jiwa
I
Persoalan jiwa ini
tak mungkin terjawab
Jika hatimu masih
menyimpan dendam
Segala yang sudah tertulis
pastinya akan berlaku
Jangan merintih jangan dikesal
Harus mencari jalan keluar
Bila bertemu semuanya damai
Bila bertemu segalanya permai
Setiap malam ada siangnya
Setiap pahit ada manisnya
Setiap tangis ada tawanya
II
Perjuangan satu ini
tak usah kau gentar
Mencari abadi
satu kemestian
Apa jua yang mendatang
haruslah ditentang
Biar tercalar biar terbakar
Raga ini aku sembahkan
Persoalan jiwa ini
tak mungkin terjawab
Jika hatimu masih
menyimpan dendam
Segala yang sudah tertulis
pastinya akan berlaku
Jangan merintih jangan dikesal
Harus mencari jalan keluar
Bila bertemu semuanya damai
Bila bertemu segalanya permai
Setiap malam ada siangnya
Setiap pahit ada manisnya
Setiap tangis ada tawanya
II
Perjuangan satu ini
tak usah kau gentar
Mencari abadi
satu kemestian
Apa jua yang mendatang
haruslah ditentang
Biar tercalar biar terbakar
Raga ini aku sembahkan
Subscribe to:
Posts (Atom)