Tuesday, February 09, 2010

Kopi Perang

Setiap pagi ku tunggu
Pelawaan darimu
Untuk secawan kopi perang

Pahit lidah terasa
Kerna ku tak perlu gula
Kemanisanmu cukup mengisi suasana

Bukan minum agenda utama
Luang ruang untuk bicara
Perihal burung kehilangan mata
Perihal ikan keputusan sirip

Ku tahu kau pun tak selesa
Melayan konflik huru hara
Kerna pertemuan kita sini
Telah terlambat sembilan tiupan masa

1 comment:

6694 said...

I like this...!!!